Ramani News - Pada sesi khutbah jumat yang berlangsung di Masjidil Haram pada Jumat (17/11/2023), Imam dan Khatib Masjidil Haram sekaligus Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Prof. Dr. Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais menyampaikan mengenai hal hal yang bisa mendorong terwujudnya kemenangan bagi Umat Muslim.
Hal ini Ia sampaikan seiring dengan situasi dan kondisi yang saat ini terjadi di Gaza Palestina dimana umat muslim menghadapi cobaan penjajahan dan genosida dari Israel.
Kepada jemaah yang hadir di Masjidil Haram Syekh Al Sudais menyebut ada 10 sebab kemenangan bagi umat islam seperti dilansir dari saudinesia, berikut ringkasannya;
Sebab kemenangan yang paling utama dan pertama adalah tauhid dan keikhlasan. Sesungguhnya perkara yang paling utama yang diperintahkan oleh Allah adalah tauhid (mengesakan Allah) dan ikhlas untukNya semata.
Tauhid dan ikhlas dalam beramal adalah sebab kemenangan yang paling agung. Allah berfirman, seraya berpesan kepada generasi terbaik umat ini, yaitu para sahabat radhiyallahu ‘anhum,
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَّرِئَاۤءَ النَّاسِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (ria) serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah.” (QS. al-Anfal: 47)
Di dalam ash-Shahihain, dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang seseorang yang berperang karena keberanian, berperang karena golongan (fanatisme) dan berperang karena riya, siapakah dari mereka yang disebut berada di jalan Allah? maka Rasulullah menjawab, “Siapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah, niscaya dialah yang berada di jalan Allah.”
Sebab kemenangan yang kedua adalah iman dan amal saleh. Allah berfirman:
وَكَانَ حَقًّاۖ عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ
“Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.” (QS. ar-Rum: 47)
Allah juga berfirman,
اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُۙ
“Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat)” (QS. Ghafir: 51)
Allah juga berfirman,
”Sesungguhnya Allah membela orang yang beriman.” (QS. al-Hajj: 38)
Sebab ketiga adalah menolong agama Allah. Allah berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
Allah juga berfirman,
وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ (40) اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ (41)
“Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. al-Hajj: 40-41)
Di antara sebab kemenangan yang paling utama adalah menegakkan agama Allah, menyeru manusia kepada Allah, menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah berbuat kemungkaran, serta menolong orang-orang lemah di muka bumi.
Sebab keempat adalah kesatuan barisan di atas kebenaran, memperbaiki hubungan, serta tidak mudah berselisih dan berpecah belah. Allah berfirman,
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali Imran: 103)
Allah juga berfirman,
فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ
“Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu.” (QS. al-Anfal: 1)
Jalan yang pertama, yang mesti ditempuh untuk meraih kejayaan bagi umat ini adalah takwa kepada Allah dan memperbaiki hubungan. Allah berfirman,
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ
“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang.” (QS. al-Anfal: 46)
Maksudnya, kemenangan dan kekuatan kalian.
Wahai kaum muslimin di timur dan barat dunia, sebab kemenangan yang kelima adalah menyiapkan semampunya dari kekuatan yang dimiliki. Kekuatan bagi kaum mukminin yang melakukan perlawanan untuk membela agama dan umatnya adalah tuntutan syariat.
Sebab Islam adalah agama kekuatan dan kemuliaan. Tonggak-tonggaknya tegak dengan Kitabullah yang memberi petunjuk dan senjata yang menolong. Allah berfirman,
وَأَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ
“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya.” (QS. al-Anfal: 60)
Wahai sekalian hadirin yang mulia, sebab keenam dari sebab-sebab kemenangan adalah tawakkal (berserah diri) kepada Allah. Allah berfirman,
اِنْ يَّنْصُرْكُمُ اللّٰهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۚ وَاِنْ يَّخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS. Ali Imran: 160)
Allah juga berfirman,
وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
“Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman.” (QS. al-Maidah: 23)
Tawakkal kepada Allah yang Maha Kuat lagi Maha Kokoh, merupakan sebab syar’i yang paling utama untuk meraih kemenangan dan kejayaan. Allah berfirman,
وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِۙ
“Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Ali Imran: 126)
Saudara-saudara yang mulia, sebab yang ketujuh adalah kesabaran dan keteguhan. Allah berfirman,
وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًٔا ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imran: 120)
Allah juga berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.” (QS. al-Anfal: 45)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ketahuilah bahwa kemenangan itu diraih dengan kesabaran, kelapangan itu datang bersama kesusahan, dan bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan.” (HR. Tirmidzi)
Wahai orang-orang yang bertauhid yang memiliki semangat, sebab kedelapan dari sebab-sebab kemenangan adalah menegakkan shalat dan memperbanyak zikir, beristighfar kepada Allah, berdoa dan memohon pertolongan dariNya, serta kembali kepadaNya. Allah berfirman,
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ (238) فَاِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا اَوْ رُكْبَانًا ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَ (239)
“Peliharalah semua shalat dan shalat wustha. Dan laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan khusyuk. Jika kamu takut (ada bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan. Kemudian apabila telah aman, maka ingatlah Allah (shalatlah), sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. al-Baqarah: 238-239)
Sebab kesembilan adalah menghindari jalan orang-orang sesat dan cara orang-orang sombong dan riya. Allah berfirman,
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَّرِئَاۤءَ النَّاسِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ بِمَايَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (ria) serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah meliputi segala yang mereka kerjakan.” (QS. al-Anfal: 47)
Sebab kesepuluh adalah doa dan doa. Sesungguhnya di antara hak saudara-saudara kalian di tanah yang suci terhadap diri kalian adalah kalian membantu mereka dengan doa secara khusyu’ kepada Allah, meminta dan memohon dengan menghinakan diri kepadaNya. Mohonlah kepadaNya kemenangan yang segera dan keteguhan, serta kejayaan.
Saudara seiman, perhatikanlah saudara-saudara kalian dengan sebaik-baik perhatian. Curahkanlah doa dan doa tiada henti untuk mereka.
sumber : himpuh.or.id